Senin, 07 November 2016
Lebih Dari 6 Jam, Ahok Diperiksa Polisi
Mengenakan kemeja batik warna coklat lengan panjang, sosok yang
menjadi sasaran demontrasi pada 4 November lalu mendatangi Mabes Polri
untuk menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim di Gedung Rupatama. Pria yang
hobi bicara ceplas ceplos ini datang pukul 08.15 dengan Toyota Innova B
1330 EDM.
Sebagai terlapor dari sekian banyak organisasi massa Islam, Ahok tak banyak komentar dan langsung menuju ruangan. Didampingi segelintir pengacara, Ahok memberikan keterangan atas dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepadanya.
Hingga kini polisi telah memeriksa 22 saksi terkait kasus ini. Saksi tersebut dari MUI, ahli bahasa, ahli hukum pidana dan beberapa keterangan dari pihak lain. Sesuai tuntutan dari umat Islam, Gubernur Jakarta non aktif ini harus dipenjarakan. Karena tidak hanya menyinggung rasa kebangsaan, namun juga melibas norma-norma SARA dengan menyinggung kitab suci kaum Muslimin. Disisi lain, pemerintah menawarkan jangka waktu penyelesaian kasus ini tidak lebih dari 2 pekan. Meski umat Islam menolak, namun proses hukum tetap berlangsung, dan kalangan umat Islam tetap bersabar menunggu.( bbs)
sumber : muslimdaily
Sebagai terlapor dari sekian banyak organisasi massa Islam, Ahok tak banyak komentar dan langsung menuju ruangan. Didampingi segelintir pengacara, Ahok memberikan keterangan atas dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepadanya.
Hingga kini polisi telah memeriksa 22 saksi terkait kasus ini. Saksi tersebut dari MUI, ahli bahasa, ahli hukum pidana dan beberapa keterangan dari pihak lain. Sesuai tuntutan dari umat Islam, Gubernur Jakarta non aktif ini harus dipenjarakan. Karena tidak hanya menyinggung rasa kebangsaan, namun juga melibas norma-norma SARA dengan menyinggung kitab suci kaum Muslimin. Disisi lain, pemerintah menawarkan jangka waktu penyelesaian kasus ini tidak lebih dari 2 pekan. Meski umat Islam menolak, namun proses hukum tetap berlangsung, dan kalangan umat Islam tetap bersabar menunggu.( bbs)
sumber : muslimdaily
Apresiasi Sikap Ulama, Panglima TNI : Saya tahu Betul yang Demo Kemarin Orang-orang baik.
Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi sikap ulama dan umat muslim
dalam aksi unjuk rasa 4 November kemarin. Menurutnya, ulama telah
membimbing umat yang melakukan aksi untuk menahan diri dan menyuarakan
aspirasi dengan santun dan tertib.
Sementara itu, KH Zailani Imam menyampaikan bahwa, apabila para ulama
dan pemimpin bersatu, maka bangsa Indonesia akan menjadi aman dan
tentram. “Apabila ulama dan umaroh baik, maka baiklah negara ini, namun
apabila ulama dan umaroh tidak baik, maka tinggal menunggu kehancuran
suatu bangsa,” jelasnya.
sumber : pos metro
“Saya selaku Panglima TNI sangat mengapresiasi peran serta para ulama
dalam membimbing dan menyejukan umatnya agar tidak berbuat anarkis pada
aksi damai, 4 November 2016. Walaupun para pendemo diprovokasi untuk
berbuat anarkis, namun mereka tidak terpengaruh sama sekali, sehingga
demonstrasi yang diikuti ribuan umat muslim di Jakarta dan kota-kota
besar di Indonesia dapat berjalan dengan aman, tertib dan damai,” begitu
disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat berdialog dengan
beberapa Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia, bertempat di Base
Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu malam (5/11/2016).
“Saya sebagai umat Islam tahu betul bahwasanya saudara-saudara muslim
saya yang melaksanakan demo kemarin adalah orang-orang baik yang
berangkat dari masjid-masjid untuk menyampaikan aspirasinya,” tambah
Panglima.
Menurut Jenderal Gatot, dunia internasional mengakui Islam di Indonesia
merupakan Islam yang demokratis dan dikenal dengan Islam Rahmatan Lil
Alamin.
Untuk diketahui bersama bahwa, lanjut Gatot, dalam mengawal aksi damai
para demonstrasi, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan saya sebagai
Panglima bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk
mengamankan jalannya demonstrasi tersebut agar terhindar menjadi demo
anarkis yang ditunggangi oleh kepentingan tertentu.
“Pada saat mengamankan jalannya demonstrasi, saya selaku Panglima TNI
telah menegaskan kepada para prajurit yang berhadapan langsung dengan
para pendemo, tugasmu adalah melindungi semuanya, namun apabila ada para
pendemo yang melakukan anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi
adalah rakyat Indonesia yang lebih besar, jangan sampai terkena dampak
dari demo yang anarkis dan radikal tersebut,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
menyampaikan permohonan doa dan dukungan dari para ulama, agar TNI
semakin kuat untuk melindungi bangsa ini, serta sebagai pengayom
masyarakat demi tetap tegaknya NKRI yang kita cintai bersama.
sumber : pos metro
Minggu, 06 November 2016
BMKG Jelaskan Ada Perubahan Cuaca Mendadak Saat #AksiBelaQuran
Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya,
menprediksi bahwa hari Jumat (4/11), antara siang menjelang sore muncul
potensi hujan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Pantauan Radar Cuaca BMKG menunjukkan daerah pertumbuhan awan hujan yang terkonsentrasi di wilayah Selatan dan Barat Daya Jakarta.
Dalam siaran pers tertulisnya BMKG, pada Jumat (4/11), menprediksi akan terjadi hujan lebat di beberapa tempat sekitar Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok dan Bogor.
Menariknya, Kepala Bidang Layanan Informasi Cuaca BMKG Ana Oktavia, menyatakan ada perubahan kondisi angin yang mengakibatkan munculnya penyebaran arah dan kecepatan angin atau divergensi tepat di wilayah Jakarta saat #AksiBelaQuran.
“Artinya zona tersebut menyebabkan kandungan uap air terurai dan tidak terdapat proses pertumbuhan awan di sekitar Jakarta khususnya wilayah Pusat, Utara dan Timur,” ujarnya menjelaskan.
Keadaan tersebut, menurut Ana, dapat dilihat dari pengamatan Citra Satelit Cuaca Himawari, dimana wilayah Banten, Jakarta Selatan, Depok, Bogor dan Tangerang Selatan terjadi hujan dan wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya berubah menjadi cerah berawan.
“Kandungan uap air yang cukup basah di wilayah Jabodetabek yang terpantau sejak pagi hari cenderung bergeser ke wilayah Banten dan Jawa Barat bagian Selatan serta mengakibatkan hujan lebat disertai petir terjadi di wilayah tersebut,” kata Ana menambahkan.
Sumber: kiblat
Pantauan Radar Cuaca BMKG menunjukkan daerah pertumbuhan awan hujan yang terkonsentrasi di wilayah Selatan dan Barat Daya Jakarta.
Dalam siaran pers tertulisnya BMKG, pada Jumat (4/11), menprediksi akan terjadi hujan lebat di beberapa tempat sekitar Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok dan Bogor.
Menariknya, Kepala Bidang Layanan Informasi Cuaca BMKG Ana Oktavia, menyatakan ada perubahan kondisi angin yang mengakibatkan munculnya penyebaran arah dan kecepatan angin atau divergensi tepat di wilayah Jakarta saat #AksiBelaQuran.
“Artinya zona tersebut menyebabkan kandungan uap air terurai dan tidak terdapat proses pertumbuhan awan di sekitar Jakarta khususnya wilayah Pusat, Utara dan Timur,” ujarnya menjelaskan.
Keadaan tersebut, menurut Ana, dapat dilihat dari pengamatan Citra Satelit Cuaca Himawari, dimana wilayah Banten, Jakarta Selatan, Depok, Bogor dan Tangerang Selatan terjadi hujan dan wilayah Jakarta Pusat dan sekitarnya berubah menjadi cerah berawan.
“Kandungan uap air yang cukup basah di wilayah Jabodetabek yang terpantau sejak pagi hari cenderung bergeser ke wilayah Banten dan Jawa Barat bagian Selatan serta mengakibatkan hujan lebat disertai petir terjadi di wilayah tersebut,” kata Ana menambahkan.
Sumber: kiblat
Syeikh Ali Jaber Rela mati demi bela AL QUR'AN
Sungguh sangat Mulia hati Seorang Ulama Syeikh Ali Jaber
Semoga Allah memasukan nya kesurga yang paling tinggi tingkatannya Aamiin
Jumat, 07 Oktober 2016
Pernyataan Sikap AaGym terhadap Pidato Ahok
Kemarin
terjadi kehebohan dengan viral dengan tersebarnya cuplikan pidato
saudara Ahok di Kepulauan Seribu. Saya mendengarnya, menyimaknya
beberapa kali. Sehingga banyak umat Islam yang terluka.
Berikut ini adalah statement bahwa saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa itu adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang menciptakannya, sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.
Dua bahwa saudara ahok beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum waliadin.
Adapun saudara ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Al Quran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekwensi dari perkataannya.
Oleh karena itu sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.
Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita.
Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih sangat rendah. Andaikata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah.
Namun pada saat yang sama kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor ahlakul karimah. Islam tidak mengenal kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi perbuatan ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah.
Sebaiknya kita ingatkan saudara ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah dianjurkan untuk memohon maaf secara terbuka kepad umat Islam diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi. Dan andai pun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf.
Namun jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan perbuatan seperti ini maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum. Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.
Banyak hikmah kejadian ini, nyata bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Al Quran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati dan memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Al Quran 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih orang yang berbeda akidah karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya.
Semoga adanya kejadian ini benar-benar membuat kita semua memahami apa yang semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah. Sekian, wassalamualaikum wr wb.
Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar
Sumber : http://www.smstauhiid.com/berita/pernyataan-sikap-aagym-terhadap-pidato-ahok/
Berikut ini adalah statement bahwa saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa itu adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang menciptakannya, sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.
Dua bahwa saudara ahok beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum waliadin.
Adapun saudara ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Al Quran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekwensi dari perkataannya.
Oleh karena itu sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.
Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita.
Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih sangat rendah. Andaikata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah.
Namun pada saat yang sama kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor ahlakul karimah. Islam tidak mengenal kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi perbuatan ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah.
Sebaiknya kita ingatkan saudara ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah dianjurkan untuk memohon maaf secara terbuka kepad umat Islam diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi. Dan andai pun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf.
Namun jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan perbuatan seperti ini maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum. Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.
Banyak hikmah kejadian ini, nyata bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Al Quran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati dan memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Al Quran 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih orang yang berbeda akidah karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya.
Semoga adanya kejadian ini benar-benar membuat kita semua memahami apa yang semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah. Sekian, wassalamualaikum wr wb.
Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar
Sumber : http://www.smstauhiid.com/berita/pernyataan-sikap-aagym-terhadap-pidato-ahok/
Sabtu, 06 Februari 2016
Jangan dipersulit, ini adalah mas kawin(mahar) yang di anjurkan Islam
Mas kawin atau mahar merupakan pemberian pria kepada wanita yang akan dinikahinya. Bentuknya bisa berupa harta atau bentuk lainnya sebagai salah satu syarat dalam pernikahan.
Mas kawin menjadi sebuah simbol penghormatan kepada istri dan keluarganya. Dalam budaya tertentu, orangtua ikut serta dalam menetapkan jumlah mas kawin yang dianggap sesuai untuk putrinya. Tidak jarang jumlah yang diinginkan membuat pria kesulitan untuk menyanggupi.
Bahkan terkadang, sebuah pernikahan bisa batal karena ketidaksanggupan pria untuk memenuhi mas kawin yang ditetapkan. Sebanarnya bagaimana Islam mengatur tentang ini? Dan apa mas kawin yang dianjurkan dalam Islam?
Mas kawin merupakan hal penting sebagai salah satu syarat sahnya sebuah pernikahan. Karena begitu pentingnya, aturan ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 4.
“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya” (QS. An-Nisa: 4)
Allah SWT memerintahkan agar calon suami mempersiapkan mas kawin dengan kadar yang pantas. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. al-Nisa’: 25 yang artinya:
“Kawinilah mereka dengan seijin keluarga mereka dan berikanlah mas kawin mereka sesuai dengan kadar yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri.” (Q.S. al-Nisa’: 25).
Dari kedua ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahar yang diberikan kepada wanita haruslah diberikan dengan penuh kerelaan, sesuatu yang berharga dan kadarnya pantas.
Meski dengan hak yang diberikan tersebut, wanita dan keluarganya harus menyesuaikan dengan kemampuan calon suami. Dalam ajaran Islam, wanita diperintahkan agar meminta mahar yang bisa memudahkan dalam proses akad nikah.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist menjelaskan bahwa wanita yang paling ringan ringan mas kawinnya, adalah wanita yang mendapat banyak berkah dari Allah.
Rasulullah saw bersabda: “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah yang paling ringan mas kawinnya” (HR. Hakim dan Baihaki).
Pada dasarnya, pria pasti ingin memberikan mas kawin yang terbaik untuk wanita yang akan menjadi istrinya. Namun jika kondisi ekonomi tidak mendukung, wanita diperintahkan untuk tidak memaksakan diri terhadap keinginannya terhadap mas kawin ini. Bahkan jika pria tidak memiliki biaya untuk membayar mahar, maka maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur’an yang dihafalnya.
“Seandainya seseorang tidak memiliki sesuatu untuk membayar mahar, maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur’an yang dihafalnya. (HR. Bukhari & Muslim)
sumber : ceritaislamnews
‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.’” (HR. Abu Daud)
Namun berbeda jika kondisi calon suami mendukung, pastinya mereka tidak akan keberatan dengan apapun mas kawin yang diajukan wanitanya. Sehingga wanita dan keluarganya bisa menetapkan mas kawin yang diinginkan.
Sementara itu Rasulullah sendiri memberi mas kawin kepada istri-istrinya berupa Uqiyah yang nilainya setara lima ratus dirham.
Dari Siti Aisyah ketika ditanya, berapa mas kawin Rasulullah saw? Siti Aisyah menjawab: “Mas kawin Rasulullah saw kepada isteri-isterinya adalah dua belas setengah Uqiyah (nasya’ adalah setengah Uqiyah) yang sama dengan lima ratus dirham. Itulah mas kawin Rasulullah saw kepada isteri-isterinya” (HR. Muslim).
Mas kawin menjadi sebuah simbol penghormatan kepada istri dan keluarganya. Dalam budaya tertentu, orangtua ikut serta dalam menetapkan jumlah mas kawin yang dianggap sesuai untuk putrinya. Tidak jarang jumlah yang diinginkan membuat pria kesulitan untuk menyanggupi.
Bahkan terkadang, sebuah pernikahan bisa batal karena ketidaksanggupan pria untuk memenuhi mas kawin yang ditetapkan. Sebanarnya bagaimana Islam mengatur tentang ini? Dan apa mas kawin yang dianjurkan dalam Islam?
Mas kawin merupakan hal penting sebagai salah satu syarat sahnya sebuah pernikahan. Karena begitu pentingnya, aturan ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 4.
“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya” (QS. An-Nisa: 4)
Allah SWT memerintahkan agar calon suami mempersiapkan mas kawin dengan kadar yang pantas. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. al-Nisa’: 25 yang artinya:
“Kawinilah mereka dengan seijin keluarga mereka dan berikanlah mas kawin mereka sesuai dengan kadar yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri.” (Q.S. al-Nisa’: 25).
Dari kedua ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahar yang diberikan kepada wanita haruslah diberikan dengan penuh kerelaan, sesuatu yang berharga dan kadarnya pantas.
Meski dengan hak yang diberikan tersebut, wanita dan keluarganya harus menyesuaikan dengan kemampuan calon suami. Dalam ajaran Islam, wanita diperintahkan agar meminta mahar yang bisa memudahkan dalam proses akad nikah.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist menjelaskan bahwa wanita yang paling ringan ringan mas kawinnya, adalah wanita yang mendapat banyak berkah dari Allah.
Rasulullah saw bersabda: “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah yang paling ringan mas kawinnya” (HR. Hakim dan Baihaki).
Pada dasarnya, pria pasti ingin memberikan mas kawin yang terbaik untuk wanita yang akan menjadi istrinya. Namun jika kondisi ekonomi tidak mendukung, wanita diperintahkan untuk tidak memaksakan diri terhadap keinginannya terhadap mas kawin ini. Bahkan jika pria tidak memiliki biaya untuk membayar mahar, maka maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur’an yang dihafalnya.
“Seandainya seseorang tidak memiliki sesuatu untuk membayar mahar, maka ia boleh membayar mahar dengan mengajarkan ayat Al-Qur’an yang dihafalnya. (HR. Bukhari & Muslim)
sumber : ceritaislamnews
‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.’” (HR. Abu Daud)
Namun berbeda jika kondisi calon suami mendukung, pastinya mereka tidak akan keberatan dengan apapun mas kawin yang diajukan wanitanya. Sehingga wanita dan keluarganya bisa menetapkan mas kawin yang diinginkan.
Sementara itu Rasulullah sendiri memberi mas kawin kepada istri-istrinya berupa Uqiyah yang nilainya setara lima ratus dirham.
Dari Siti Aisyah ketika ditanya, berapa mas kawin Rasulullah saw? Siti Aisyah menjawab: “Mas kawin Rasulullah saw kepada isteri-isterinya adalah dua belas setengah Uqiyah (nasya’ adalah setengah Uqiyah) yang sama dengan lima ratus dirham. Itulah mas kawin Rasulullah saw kepada isteri-isterinya” (HR. Muslim).
Langganan:
Postingan (Atom)
ADIDAS BARCELONA CITY SERIES 2020
ADIDAS BARCELONA CITY SERIES 2020 Seri Kota adidas pertama kali diluncurkan pada tahun 70-an dan 80-an dan kota-kota bersejarah di seluruh ...
-
kelompok Tifosi dan Ultras JUVENTUS La Curva Scirea Kelompok superter sejati Juventus yang pertama muncul di pertengahan tahu...
-
Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al-Jufri dilahirkan di kota Jeddah , Arab Saudi tepat sebelum fajar pada hari Jumaat, 16 Apr...
-
Pada hari Minggu 5 September selama perlombaan Moto2 di Misano World Circuit, rider berusia 19 Shoya Tomizawa mengalami kecelakaan serius d...